Thursday, October 6, 2011

Pengertian Las

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue.

Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran.

Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian- bagian yang sudah aus dan macam-macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul- betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu di dalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih
terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.


Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam

CNC

Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara
abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini
berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana
mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan
cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan
pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan
memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini
Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor
yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-
titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat
dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk
masal dengan hasil yang sama persis dan waktu
permesinan yang cepat. NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :

1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol
pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat


5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang prinsip kerja

Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Programer membuat program CNC sesuai produk
yang akan dibuat dengan cara pengetikan
langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada
komputer dengan software pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-
Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh
prosesor pada mesin CNC menghasilkan
pengaturan motor servo pada mesin untuk
menggerakan perkakas yang bergerak
melakukan proses permesinan hingga menghasilk

Bubut

Cara Kerja Mesin Bubut

Mesin bubut/Turning Machine/Lathe Machine adalah
suatu alah yang digunakan unutk menyayat benda
kerja dengan menggunakan alat potong yang
disebut sebagai pahat, dengan gerak utama
berputar.
Mesin ini mempunyai 3 Gerakan Dasar yaitu :
1. Gerak utama (berputar),
2. Gerak lurus : gerak lurus eratan atas, gerak lurus
eretan
melintang dan gerak lurus eretan atas dan
3. Gerak lurus kepala lepas. Didalam membubut kita harus memperhitungkan
besarnya putaran yang harus digunakan, karena
bila putaran melebihi batas maksimal putarannya
maka pahat akan mudah aus dan terbakar,
sehinggga kita semakin sering mengasah pahat.

Putaran mesin ditentukan dari :

jenis pahat/alat potong yang digunakan,

jenis benda kerja,

tingkat kekasaran yang dikehendaki,

ketebalan pemakanan dan kondisi dari mesin bubut
itu sendiri